Translate this page from Indonesian to the following language!
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Heboh...bisnis jual beli "Tokek"

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan berita tentang tokek yang harganya tinggi dari puluhan juta hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Sebetulnya bagaimana ini ???.
Tokek atau yang nama latinnya atau ilmiahnya Gecko gecko dari keluarga (Familia) Reptilia (seperti cecak, kadal, ular, buaya, komodo dan naga) telah menjadi bahan komoditi yang mempunyai nilai ekonomi.
Harga tokek ini dari Rp.10.000,- (beratnya sekitar 0,1 ons per ekor) hingga ada yang berani membeli sampai Rp.100juta (beratnya di atas 5 ons per ekor). Entah apa yang mempengaruhi harga tokek ini menjadi sangat mahal. Konon mahalnya harga tokek yang berukuran lebih dari 5 ons atau setengah kilo karena binatang ini digunakan untuk memenuhi syarat pemujaan kepada dewa yang sangat disucikan oleh beberapa aliran pemuja dewa di China dan Jepang .....

Photobucket
Karena tokek ini dianggap salah satu tiga dari binatang reptilia yang bisa mengeluarkan suara lantang yaitu cecak , tokek dan naga atau mungkin dinosaurus juga termasuk di dalamnya. Jadi karena binatang Naga telah punah maka tokek ini dianggap masih menyimpan sifat-sifat herediter atau gen Naga (mungkin suara tokek ini adalah dikendalikan oleh gen yang sama dimiliki oleh Naga), tokek juga punya cakar seperti halnya naga. Dikaji secara ilmu genetika tokek ini mempunyai gen yang sama dimiliki oleh cicak (kakinya dilengkapi semcam klep penghisap sehingga bisa berjalan melata di tempat yang berdiri tegak 90 derajat), kodok (mulutnya lebar dan tidak mempunyai taring, makanannya juga serangga).
Dikaji secara ilmu ekologi tokek ini sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu system pertanian karena tokek ini makanan utamanya adalah serangga atau dari familia insekta (seperti nyamuk, kupu-kupu, belalang, lalat buah, kepik, dll.). Kupu-kupu bagi petani ada sifat yang menguntungkan yaitu sebagai pembantu penyerbukan ketika ia mengambil sari-sari makanan dari bunga yang sedang mekar, namun sifat lainnya juga merugikan yaitu ketika pada masa larva yang berbentuk ulat yang bisa menghancurkan dedaunan sayur-sayuran. Namun jika serangga itu adalah belalang tentulah keberadaan tokek ini sangat membantu petani karena belalang bisa menghancurkan dedaunan padi atau jagung.

Dikaji secara ilmu kedokteran tokek juga sangat penting dalam upaya penyembuhan pasien yang menderita gangguan kulit seperti kudis, kurap, dan penyakit gatal-gatal pada kulit telah terbukti secara signifikan atau pasti. Tapi penulis sendiri belum pernah makan daging tokek, penulis hanya pernah tahu bahwa ada seseorang yang sakit kudisan yang menyerang hampir sekujur kulit tubuhnya yang sangat lama tidak sembuh-sembuh namun setelah diberi makan daging tokek lantas sembuh dan kulitnya bersih seperti kulit orang muda walaupun orangnya telah berusia nenek-nenek. Ketika tulisan ini disusun orang tersebut sudah lama meninggal dunia dan bukan karena makan daging tokek mungkin karena usianya memang sudah sangat tua. Namun secara ilmu psykologi suara tokek yang asli keluar dari mulut tokek hidup alias bukan rekaman memang suara tokek membuat pikiran terasa sangat senang, tenteram atau serasa damai seperti kita bagaikan orang yang kaya raya walaupun kita tidak punya uang. Mungkin inilah yang disebut bahwa tokek adalah binatang yang membawa hoki.

MULAI JARANG DITEMUKAN DI ALAM & PERUMAHAN
Informasi yang dikumpulkan dari mendengarkan obrolan orang lain bahwa tokek masih cukup banyak dijumpai di daerah Gombong, Malang, Sumedang, Garut dan Cianjur. Namun fakta di lapangan bahwa komunitas tokek ini hanyalah ada sekitar 4 – 20 ekor saja pada setiap daerah pada radius 10 km. Jadi tokek ini sebenarnya binatang yang mulai langka. Kelangkaan binatang ini diduga akibat adanya penggunaan isektisida yang berlebihan sehingga menghambat pertumbuhan populasi tokek. Dahulu tahun 1980-an tokek ini adalah biantang yang mudah dijumpai di hampir stasiun kereta api tapi sekarang ini binatang tokek sungguh sangat sulit dicari. Ada beberapa yang menimbulkan tokek semakin langka yaitu mungkin sering diburu orang untuk bahan obat, diburu oleh binatang pemangsa (predator) seperti kucing, anjing, garangan, dan lain-lain serta karena populasi serangga yang berkurang akibat insektisida atau mungkin tokeknya sendiri mati keracunan makan serangga yang tersemprot insektisida. Survey yang dilakukan pada bulan Desember 2007 dan Januari 2008 dengan metoda Rapid Rural Appraisal menunjukka bahwa di lahan-lahan pertanian sangat sulit ditemukan serangga sedangkan di lahan-lahan semak belukar masih cukup banyak ditemukan serangga seperti kupu-kupu, belalang, kepik, enggang, dll.

EKSPOR TOKEK :
Menurut laporan yang pemirsa televise kira-kira pada bulan Desember 2007 dari Kabupaten Jember Jawa Timur telah mengekspor daging tokek kering ke China. Entah berapa ton daging tokek kering yang dikirim dan berapa harganya tidak ada informasi yang jelas. Setidak-tidaknya tulisan ini mudah- mudahan bisa dijadikan referensi bagi yang ingin tahu mengenai informasi tokek hingga lima milyar tahun yang akan datang….Dengan teknologi computer tentunya untuk mencari kata tokek akan mudah bila dibandingkan bila informasi itu ditulis pada referensi yang berbentuk buku. Ekspor tokek ini syah-syah saja namun ingat dampak ekologinya…jangan-jangan nanti akan timbul wabah hama / penyakit dalam pertanian sehingga produksi pertanian menurun hingga membuat manusia banyak kelaparan. Oleh karena itu sebaiknya jangan mengekspor daging tokek yang berasal dari alam tapi daging tokek tersebut harus dari budidaya. Dengan membudidayakan tokek isnya Allah banyak fihak akan merasa diuntungkan. Tokek hasil budidaya yang diberi makan dari serangga yang ditangkap dari lapangan pertanian akan membantu petani mengurangi penggunaan pestisida. Dengan tidak memakai pestisida yang sulit mengurai di lapangan maka bahaya penyakit kanker akibat pestisida bisa dikurangi sehingga banyak orang bisa menikmati hidup sehat. Jika rakyat sehat maka Negara menjadi kuat alias makmur sejahtera. Kalau begitu kan merugikan pabrik pestisida dan menimbulkan dampak social bagi pegawai pabrik pestisida yang dipecat. …Untuk mengatasi ini ya pabrik pestisida mesti melakukan revolusi industri dari penghasil pestisida yang merugikan lingkungan ke industri peternakan/budidaya tokek.

Artikel Lainnya ....



3 comments:

gdgia mengatakan...

apa bener gue... enyong mah ora percaya... nang umah ku akeh tekek... sepuluh mah ana... sing cilik monine tokek....tokek.... sing ged mah jarang moni,, nek moni ya swarane kooookkkkkk koooookkkkk kaya gue tok...... nek arep mering nggon ku bae nang ponjean-majenang kabupatene cilacap... jawa tengah... sok maring nggon ku bae.... wis lah... keakehen...

haris fadillah arjuna pengembara mengatakan...

qu jual toke, berat nya kira 3 ons minat hub 085248495500

Mading Perpustakaan Dan Kearsipan mengatakan...

saya mempunyai tokek 5 ekor yang beratnya berbeda-beda ada yang beratnya 3ons,2.5ons,1.5ons saya ingin menjualnya jika anda berminat bisa menghubungi no.085655612710

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini


CO.CC:Free Domain

Komentar Terbaru